Cegah Penyalahgunaan Narkoba untuk Bangun Generasi Muda Berkualitas
Jakarta, BernasJakarta.ID – Penyalahgunaan Narkoba banyak dilakukan oleh masyarakat berusia produktif. Hal ini mengancam potensi Indonesia yang diwacanakan menjadi negara dengan ekonomi terbesar keempat di tingkat global pada 2024. Pasalnya, potensi itu dapat terjadi bila generasi mudanya tumbuh dengan baik. Di lain sisi, penggunaan narkoba dapat berdampak pada kondisi kesehatan tubuh. Karena itu, penyalahgunaan Narkoba termasuk peredaran gelapnya perlu diwaspadai.
Demikian ditekankan Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Madya Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Wildah DJ, saat menjadi narasumber pada Seminar Kesehatan bertajuk “Sosialisasi Bahaya dan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Lingkup Kemendagri” di Gedung F kantor Kemendagri, Selasa (22/6/2021). Selain secara langsung, kegiatan ini juga digelar secara daring melalui sambungan virtual.
Wildah menjelaskan, saat ini Indonesia tengah berada pada kondisi darurat Narkoba. Hal itu disebakan banyak faktor, salah satunya letak geografis Indonesia yang sebagian besar berupa lautan. Kondisi ini dimanfaatkan sebagai jalur favorit bagi para sindikat untuk menyelundupkan Narkoba dari luar negeri. “80 persen penyelundupan Narkoba di Indonesia menggunakan jalur laut, mereka menggunakan perairan ini karena di Bandara sudah ketat (pengamanannya),” ujar Wildah.
Selain itu, dirinya mengungkapkan sejumlah faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan penyalahgunaan Narkoba. Wildah membaginya ke dalam tiga faktor, yakni dari diri seseorang yang bersangkutan, lingkungan, dan ketersediaan Narkoba. Karena itu, lanjutnya, ketiga faktor tersebut perlu diperhatikan sebagai upaya antisipasi.
Wildah menuturkan, untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba dibutuhkan beberapa hal, seperti komitmen masing-masing individu, kesadaran atau kepedulian terhadap bahayanya Narkoba, mendeteksi secara dini, serta mewujudkan lingkungan bersih dari Narkoba.
Dia menjelaskan, keluarga berperan penting dalam mencegah penyalahgunaan Narkoba. Karena itu, keluarga terutama orang tua harus mampu membangun komunikasi yang baik dengan anak. Jangan sampai, anak lebih nyaman berkomunikasi dengan teman yang belum tentu secara pasti pergaulannya. “Pengaruh-pengaruh dari teman itu sangat perlu diwaspadai, makanya kita orang tua perlu tahu siapa teman anak kita, ke mana dia pergi, rumah temannya di mana gitu,” ujar Wildah.(*)